Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 19:54:22【Sehat】934 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(687)
Sebelumnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Selanjutnya: Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
Artikel Terkait
- Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
- Satgas MBG Banyuasin pastikan menu sesuai dengan kebutuhan gizi
- Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
- PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil
- Pemkab Bangka Barat resmikan dapur SPPG Mentok
- Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar
- UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika
- BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah

Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat

Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs

Ahli gizi imbau kantin sekolah siapkan makanan saling melengkapi MBG

SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG

Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner

SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa

Kemarin, jaminan siswa Sekolah Rakyat hingga prestasi Program MBG